Hai wung salam suwung sinuwung
"Being an adult"
Saat aku kecil dahulu, semua hal kecil yang kulakukan terasa seperti pencapaian yang besar. Dari yang aku belajar merangkak, pertama kali aku menapakan kakiku di tanah, bahkan aku yang terjatuh dan tak menangispun merupakan suatu pencapaian yang besar. Dahulu aku sering merasa bangga bahwa akulah yang tercepat mengeja pada saat itu diantara semua kawanku. Saat pertama kali aku melakukan imunisasi sendiripun terasa membagakan. Aku selalu berpikir "Woah, aku berhasil menyelesaikan 1 buku dalam 1 hari" "Waah, akhirnya aku bisa berlari cepat melebihi semua kawanku" "Waah ternyata disuntik tidak menyakitkan" aku menceritakan semuanya ke keluargaku, mengatakan bahwa aku melakukan suatu hal besar hari ini.
Namuuun,,,
Entah mengapa akhir-akhir ini semua rasa itu menghilang. Semua orang mengatakan bahwa aku semakin terlihat dewasa. Yang sebenarnya kurasakan hanya tinggi badanku lah yang bertambah. Namun mengapa meskipun aku sudah bertambah tinggi langit masih terasa jauh untuk kugapai. Dimana semua percikan yang kurasakan saat aku kecil dahulu?. Dahulu aku sering menatap keluar jendela mobilku, hanya untuk melihat langit, menandai beberapa bintang bahwa itu adalah bintang yang terus mengikutiku kemanapun aku pergi. Namun kemana sekarang semua bintang itu? Akankah mereka juga telah menua dan mati hingga tak bersinar lagi?. Semua orang mengatakan bahwa aku telah tumbuh dan beranjak dewasa. Namun mengapa semakin aku dewasa semakin aku merasa kecil. Seperti aku bukan apa-apa. Diriku yang kecil dahulu bagai bintang yang bersinar cerah dikegelapan malam namun entah kemana sinar itu sekarang pergi.
Kubuka kembali semua album kenangan ku. Ada seorang anak kecil tertawa manis tanpa beban disetiap potret yang kubuka. Anak itu mengenakan gaun dan tersenyum lebar, anak itu terperangkap dalam lumpur tertawa bersama anak lain, anak itu terlihat sedang belajar mengayuh sepeda dan berpose gembira. Kemana perginya anak itu? Bahkan walaupun baru saja terjatuh dalam selokan kotor dan menangis dia tetap terlihat gembira. Menjadi dewasa apakah itu berarti kita harus tersenyum bahkan saat kita merasa sedih? Apakah menjadi dewasa berarti semakin banyak pula perasaan yang kita simpan dalam senyum manis? Disetiap harinya selalu menyembunyikan sesuatu dalam diriku. Aku rasa itulah yang dimaksut menjadi dewasa.
Beberapa orang mengatakan "Kau akan tau kapan dirimu menjadi dewasa". Namun,, hingga saat ini walaupun banyak orang mengatakan bahwa aku telah bertumbuh dan dewasa aku masih belum mengerti apa arti kata itu. Semakin banyak hal yang tak bisa kuutarakan. Kupandang cermin besar dalam kamarku, melihat pantulan diriku sambil menanyakan "Apakah dia adalah dia yang kutahu?" "Apakah dia adalah diriku?". Semakin lama kulihat pantulan itu semakin kabur semuanya "Apakah pantulan itu adalah pantulan dari anak yang ada dalam potret album yang baru saja kulihat?"
Living each day by holding things inside,
Is that what becoming an adult is about?
Itu dia sekelumit parafrase yang mau suwung sinuwung bagiin kali ini, buat kalian yang waktu baca postingan suwung sinuwung lagi difase yang sama kayak lagu "Being an Adult" by Kim Na Yong ini, aku mau nyampein "Semangaat yaaa!!". Ini juga buat aku sih, aku tau pasti berat merasa kecil dan bukan apa-apa tapi percaya semua ada waktunya. Semua akan baik-baik aja.
Parafrase diatas murni dari hasil pemikiran suwung sinuwung, jadi kalau ada perbedaan dengan pemikiran kalian itu kebebasan kalian. Cukup sekian dan terimakasih.
Salam Suwung Sinuwung.
|:)When:(|
0 komentar